Pemelihaan Anggrek Bulan |
Penyiraman
Penyiraman anggrek bulan dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca, jika matahari sedang terik sekali, maka penyiraman dua kali sehari (pagi-malam), tapi jika musim hujan, anggrek tidak perlu disiram. Penyiraman air ini dilakukan agar akar anggrek tetap lembab, maka dari itu jumlah dan frekuensinya perlu diperhatikan. Jika kekurangan dan kelebihan air siraman maka akan mengganggu pertumbuhan tanaman, jika kelebihan air maka akar tanaman akan busuk, pernafasan terganggu, dan anggrek akan mati. Pot anggrek yang terlalu dan sering basah maka akan menyebabkan tumbuh jamur, bakteri dan lumut Sumber air untuk penyiraman anggrek dapat berasal dari beberapa tempat, seperti :- Air Ledeng / PAM: Air ini baik untuk menyiram anggrek karena jernih dan steril, tapi pHnya tinggi, maka perlu diturunkan dengan menambah asam misalnya HCL. Kisaran pH yang baik untuk anggrek yakni sekitar 5,5-6.
- Air Sumur: Air ini baik untuk penyiraman karena banyak mengandung mineral tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jika air sumur berasal dari daerah kapur maka harus diperhatikan sekali pHnya.
- Air Hujan: Air hujan yang ditampung dalam tong-tong ataupun bak sangat baik untuk menyiram anggrek.
- Air Kali: Air ini baik juga untuk menyiram, tetapi tidak tahu pasti apakah air ini mengandung jamur, bakteri, lumut yang bisa mengganggu pertumbuhan anggrek atau tidak. Air ini jika dilihat dari sudut isi makanannya mungkin cukup baik untuk anggrek.
Pemupukan
Selain penyiraman, anggrek juga memerlukan pemupukan. Pemupukan tanaman dibutuhkan paling sedikit 16 macam unsur hara, agar setiap tanaman dapat tumbuh sehat dan normal. 16 unsur hara yang dibutuhkan anggrek bulan agar dapat tumbuh sehat dan normal yakni : Karbondioksida (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Seng (Zn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Boron (B), Mangan (Mn), Molbdenium (Mo), Khlor (Cl). Untuk pemupukan tanaman anggrek bulan dapat dilakukan 1 kali seminggu, dengan cara disiramkan pada bagian daun.Pemupukan pada tanaman anggrek ini dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
- Pemupukan untuk bibit (seedling) dengan N,P,K. Perbandingan antara N:P:K yakni 6:3:1. Dalam pemupukan seedling ini unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA / Urea. Untuk unsur P dipakai pupuk ES, DS, TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4). Jenis pupuk buatan yang mengandung N,P,K adalah Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air, ES : 0,3 gram untuk 1 liter air, ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air.
- Pemupukan untuk bibit sedang (mid-size) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K yakni 3:3:3 sama banyak, sehingga disini untuk bibit mid-size tidak memerlukan tambahan pupuk. Disini dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung N,P,K dengan cara sebagai berikut : Urea 0,3 gram/1 liter air, Ds 0,3 gram/ 1 liter air, K2SO4 0,3 gram/1 liter air.
- Pemupukan untuk anggrek dewasa / ukuran berbunga (flowerings-size). Tanaman anggrek yang sudah berbunga dipupuk dengan pupuk NPK perbandingan 1:6:1. Untuk teknik atau
Cara pemberian pupuk buatan adalah sebagai berikut ini :
- Jika pupuk dalam bentuk padat / powder, maka hal yang perlu dilakukan yakni dengan menaburkan secara merata dan hati-hati, jangan sampai tersangkut pada daun / batangnya agar tidak menyebabkan daun / batang anggrek tadi dapat terbakar.
- Jika berbentuk cair, maka perlu dicampur dengan beberapa liter air sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Pupuk cair disiramkan langsung pada media tanam agar diserap oleh akar anggrek. Selain disiramkan secara langsung, bisa juga dengan cara disemprotkan pada bagian bawah daun, jangan sampai terkena bunganya karena bisa layu. Disemprotkan pada bagian bawah daun, karena stomata terletak pada bawah daun, sehingga pupuk langsung dapat masuk pada tubuh anggrek dan segera dapat diproses menjadi makanan.
Selain pupuk buatan, dapat juga menggunakan pupuk alami, yakni pupuk kandang. Untuk pupuk kandang yang sering digunakan yakni kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Menggunakan pupuk kandang karena memiliki beberapa kelebihan yakni mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek, selain itu juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi jika musim kemarau tiba. Selain keuntungan, juga ada kerugiannya, yakni di dalam kotorannya terdapat banyak bakteri yang mengundang tumbuhnya jamur.
Untuk itu sangat dianjurkan sekali agar disangrai lebih dahulu untuk menghilangkan jamur danbakteri di dalamnya. Untuk waktu pemupukan paling baik dilaksanakan pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit atau sore hari sekitar pukul 05.00 sore saat matahari mulai terbenam.
Penyemprotan Pestisida
Tanaman anggrek juga seperti tanaman hias lain, tidak akan lepas dari serangan hama dan penyakit tanaman. Maka dari itu sangat perlu dilakukan penyemprotan pestisida agar anggrek dapat berbunga dengan indah tanpa serangan hama dan penyakit yang dapat mengurangi keindahan anggrek itu sendiri. Pemberian pestisida bisa dengan disemprotkan, penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, akan lebih baik dilakukan pada sore hari sekitar jam 5.00 sore. Penyemprotan pada anggrek yang sehat dilakukan dengan rutin yakni kurang lebih 3 bulan sekali. Sedangkan penyemprotan untuk tanaman anggrek yang terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk serangan kutu daun) dilakukan penyemprotan seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain :Hama yang Menyerang daun Anggrek Phalaenopsis amabilis |
- Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/ 10 liter air untuk ulat pemakan daun.
- Bayrusil 250 EC dosis 2 cc / liter air untuk ulat pemakan daun.
- Malathion dosis 3 gram / liter air untuk ulat, kumbang dan kutu.
- Kelthane dosis 2 gram / liter air untuk kutu.
- Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc / 10 liter, untuk keong dan bekicot air.
- Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc / 10 liter, untuk keong dan bekicot air.
Untuk hama khusus bekicot terdapat 2 cara pengendaliannya, yakni :
- Menyebarkan obat disekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
- Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.
Selain pestisida yang dijual di toko yang mengandung bahan kimia berbahaya, dapat juga dibuat pestisida sendiri untuk anggrek yang lebih aman, yakni :
- Larutan Asam: Larutan asam dapat digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa mineral di daun yang berasal dari pupuk. Caranya, basuh daun menggunakan kain ataukapas yang telah dicelupkan ke dalam larutan asam. Larutan asam bisa berasal dari satu sendok teh cuka, jeruk lemon, ataupun susu yang dicampur dengan lima liter air. Lakukan dengan hati-hati hingga daun bersih.
- Alkohol: Isopropil alkohol 70 % dapat digunakan untuk membasmi mealy bugs, white flies, scale, fungus gnats, thrips, dan red spider mite. Caranya sebagai berikut, yakni pertama bersihkan daun atau batang yang terserang hama dengan cotton bud yang telah dicelupkan di alkohol. Ulangi sampai beberapa hari untuk menghilangkan hama yang baru menetas. Alkohol dapat juga disemprotkan di bagian tanaman yang terserang hama. Caranya, alkohol 70 % dicampur air dengan perbandingan 1 : 1, kemudian ditambahkan satu sendok teh sabun cair. Alkohol merupakan zat kimia yang dapat merusak tanaman, sehingga sebaiknya hanya digunakan pada anggrek yang berdaun tebal, bukan pada anggrek yang berdaun tipis dan kecil.
- Biji dan Daun Mimba (Azadiracta indica): Biji mimba dapat digunakan untuk membuat pestisida dengan cara sebagai berikut :
- Ambil dua genggam biji mimba, lalu ditumbuk.
- Campur dengan satu liter air, aduk hingga merata. Diamkan selama sekitar 12 jam kemudian disaring.Air hasil saringan kemudian digunakan dengan cara ditambahkan air dengan perbandingan 1:1. Selain bijinya, daun mimba juga dapat dijadikan pestisida. Caranya, rebus satu kilogram daun mimba dalam lima liter air. Rebusan ini didiamkan selama 12 jam kemudian disaring. Air hasil saringan dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami untuk mengendalikan berbagai jenis hama dengan cara disemprotkan ke bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit.
- Tembakau (Nicotium tabacum): Bagian dari tembakau yang digunakan sebagai pestisida adalah batang atau daunnya. Caranya dengan merendam batang atau daun tembakau selama 3-4 hari dalam air bersih. Cara lain yakni dengan merebus batang atau daun tembakau selama 15 menit lalu didinginkan dan disaring. Air hasil saringan tersebut dapat digunakan untuk mengusir berbagai hama pada anggrek.
- Bawang Putih (Allium sativum): Campuran bawang putih, bawang bombai, dan cabai dapat digunakan sebagai pestisida alami. Caranya, haluskan ketiga bahan tersebut, tambahkan sedikit air, kemudian diamkan selama satu jam. Setelah itu, tambahkan satu sendok makan deterjen, aduk hingga rata, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup. Simpan di tempat dingin selama 7-10 hari. Tambahkan air pada saat akan digunakan. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama pada anggrek.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberi komentar. Silakan di share untuk membagi manfaat bagi banyak orang. Jika ada kritik dan saran, silakan hubungi kami melalui email.