Jumat, 29 April 2016

Persyaratan Tumbuh Anggrek Phalaenopsis amabilis

Phalaenopsis amabilis

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan  bentuk  dan  bunganya  telah  membuat  tanaman  dari  keluarga “Orchidaceae”  ini  banyak  dikoleksi  oleh  semua  orang  baik  hanya  untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan.

Tanaman  anggrek  merupakan  tipe  tanaman  yang  memiliki kecepatan  tumbuh yang  relatif  lambat.  Cepat  lambatnya  pertumbuhan setiap  jenis  anggrek  adalah  berbeda-beda  karena  sangat  tergantung  dari segi  pemeliharaan  anggrek  itu  sendiri.  Pertumbuhan  tanaman  anggrek sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari dalam angrek itu sendiri  maupun  faktor  luar. 
Faktor  dari  dalam  anggrek  itu  yakni  faktor genetik atau jenis anggrek itu, termasuk anggrek alam atau silangan. Jika jenis  anggrek  alam  maka  pertumbuhan  dan  pembungaan  akan  relatif sangat  lama  sekali  jika  tanpa  perlakuan  khusus,  tapi  jika  jenis  anggrek silangan  seperti Dendrobium maka  pertumbuhan  dan  pembungaan  relatif lebih  cepat.  Faktor  luar  yang  mempengaruhi  yakni  intensitas  penyinaran cahaya matahari pagi, suhu, kelembaban udara, kebutuhan air, pupuk, serta kecocokan  tempat  dan  media  tumbuh,  sirkulasi  udara,  repotting  dan serangan  hama  dan  penyakit  tanaman.  Oleh  karena  itu,  teknik  budi  daya anggrek terutama dalam hal perawatan tanaman perlu diperhatikan sekali agar proses pertumbuhannya dapat dipacu guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman anggrek.

Anggrek  tergolong  anggota  famili  “Orchidaceae”,dimana merupakan  salah  satu  famili  bunga-bungaan  yang  paling  besar,  memiliki kurang  lebih  43.000  spesies  dari  750  generasi  yang  berbeda.  Menurut berbagai informasi diperoleh keterangan lebih kurang sekitar 5.000 spesies anggrek di antaranya terdapat di indonesia dengan penyebaran hampir di seluruh  Nusantara.  Tanaman  anggrek  itu  sendiri  memiliki  bermacam fungsi,  diantaranya  yang  paling  utama  yakni  sebagai  tanaman  hias  yang dinikmati keindahan bunganya karena setiap jenis bunga anggrek memiliki bentuk,  corak,  warna  dan  wangi  yang  khas  sehingga  semua  orang  tidak jenuh  untuk  menikmatinya.  Selain  itu  tanaman  anggrek  juga  diambil bunganya untuk dicampur dalam pembuatan aneka produkkecantikan dan kesehatan bagi masyarakat luas.


Berdasarkan  habitat  atau  tempat  hidupnya,  anggrek  dibedakan menjadi lima jenis, yakni:
  1.  Anggrek  epifit,  yakni  anggrek  yang  tumbuh  menumpang  pada tanaman  lain  tanpa  merugikan  tanaman  yang  ditumpangi  (tanaman inang).  Anggrek  jenis  epifit  ini  membutuhkan  naungan  dari  cahaya matahari. Di habitat aslinya, anggrek ini sering dijumpai menempel di pohon-pohon besar dan cukup rindang. Contoh jenis anggrek ini yaitu Dendrobium, Cattleya, Oncidium, dan Phalaenopsis.
  2.  Anggrek semi epifit. Seperti halnya  anggrek jenis epifit, anggrek ini juga  tumbuh  menumpang  pada  tanaman  lain.  Hanya  saja,  anggrek semi  epifit  ini  selain  menempel  pada  media  tanam,  sistem  akarnya juga  menggantung sebagai  akar  udara.  Contoh  jenis  anggrek  seperti ini  yaitu  antara  lain  adalah  Brassavola,  Epidendrum,  Vanda,  dan Laelia.
  3. Anggrek  terrestrial.  Yakni  anggrek  yang  tumbuh  di  atas  permukaan tanah.  Anggrek  jenis  ini  memerlukan  cahaya  matahari  penuh  atau cahaya matahari  langsung.  Contoh  anggrek  terrestrial  ini  antara  lain Vanda tanah, Kalajengking, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.
  4. Anggrek  litofit,  yakni  jenis  anggrek  yang  tumbuh  pada  batu-batuan. Anggrek  jenis  ini  umumnya  tumbuh  di  bawah  sengatan  cahaya matahari  penuh.  Contoh  anggrek  jenis  ini  yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis.
  5. Anggrek  saprofit,  yakni  anggrek  yang  tumbuh  pada  media  yang mengandung  humus  atau  daun-daun  kering.  Anggrek  saprofit  ini dalam  pertumbuhannya  memerlukan  sedikit  cahaya  matahari. Contohnya yaitu anggrek Goodyera sp.

Untuk  persyaratan  tumbuh  anggrek Phalaenopsis  amabilis agar dapat tumbuh dengan subur dan berbunga indah yakni pada lokasi tempat tumbuh harus memiliki suhu dan intensitas cahaya yang sesuai. Agar dapat membentuk  tangkai  bunga  (spike),  maka  Phalaenopsis membutuhkan temperatur  udara  yang  konstan  yakni  di  bawah  28  derajat  celcius.  Suhu yang  mencapai  32  derajat  celcius  meskipun  hanya  terjadi  dalam  waktu yang singkat, maka akan dapat menghambat pembentukan tangkai bunga.

Dengan kata lain, pembungaan pada Phalaenopsisdapat dihambat dengan cara  mempertahankan  temperatur  udara  di  atas  28  derajat  celcius  atau dengan  cara  meningkatkan  persentase  naungan  menjadi  50%  (cahaya sedang).  Agar  pada  satu  tangkai  dapat  muncul  banyak  bunga,  sejak panjang tangkai bunga 5 cm (2 inci), maka temperatur diusahakan beradaantara  18-25  derajat  celcius.  Selain  hal  itu,  jangan  lupa  juga  untuk memberikan pupuk secara teratur.
Pada  dasarnya  ada  beberapa  kondisi  optimal  yang  menyebabkan tanaman anggrek tumbuh dengan baik. Kondisi tersebut berkaitan dengan cahaya matahari, suhu, angin, dan air.

1.      Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangatlah penting bagi anggrek, karena merupakan sumber  energi yang  bermanfaat  dalam  proses  fotosintesis.  Fotosintesis sendiri akan menghasilkan energi yang berguna  bagi kehidupan  anggrek. Dilihat  dari  kebutuhan  anggrek  terhadap  cahaya  ini  secara  garis  besar dibagi menjadi tiga kelompok, yakni anggrek yang tumbuh baik di daerah yang  terkena cahaya  matahari  langsung  atau  memerlukan  sekitar  100% cahaya  matahari,  anggrek  yang  setengah  ternaungi  atau  memerlukan  40-50%  cahaya  matahari,  dan  anggrek  yang  tumbuh  baik  di  daerah  yang ternaungi  (teduh)  atau  hanya  memerlukan  cahaya  matahari  kurang  dari 25%. Tanaman  anggrek  yang  memerlukan  intensitas  cahaya  matahari penuh  di  antaranya  adalah Arachnis,  Renanthera,  Vanda.  Anggrek  yang memerlukan  cahaya  40-50%  yakni  Cymbidium,  Oncidium,  Vanda, Dendrobium,  dan  Cattleya. Sementara  itu,  anggrek  yang  memerlukan cahaya redup antara lain Paphiopedilumdan Phalaenopsis. Beberapa jenis anggrek  berdasarkan  kebutuhan  terhadap  cahaya  matahari  dapat  dilihat pada table berikutini.


Tabel 1.1. Tabel Persentase Kebutuhan Cahaya Pada Anggrek
No
Jenis Anggrek
Persentase Cahaya
Keterangan
1
Aerides
25-40 %
Ternaungi
2
Apple blossom
100 %
Langsung
3
Aracnis apple blossom
100%
Langsung
4
Arachnis Maggie oei
100%
Langsung
5
Aranda hybrid
60-65 %
Setengah ternaungi
6
Cattleya
20-30 %
Ternaungi
7
Cattleya hybrid
20-30 %
Ternaungi
8
Dendrobium
45-60 %
Setengah ternaungi
9
Oncidium hybrid
60-75 %
Setengah ternaungi
10
Phalaenopsis
10-30 %
Ternaungi
11
Phalenopsis hybrid
10-15 %
Ternaungi
12
Paphiopedilum daun
bintik
5-20 %
Ternaungi
13
Paphiopedilum daun
hijau
10-30 %
Ternaungi
14
Renanthera
100%
Langsung
15
Renanthera hybrid
100 %
Langsung
16
Vanda quarter
100 %
Langsung
17
Vanda pencil
100 %
Langsung
18
Vanda daun
40-50 %
Setengah ternaungi

Sumber : Agromedia Pustaka ( panduan budi daya perawatan anggrek)

Ketinggian Tempat

Pada umumnya tanaman anggrek tumbuh di daerah tropis. Meskipun demikian,  ketinggian  tempat  ikut  menentukan  pertumbuhannya. Berdasarkan ketinggian tempatnya, anggrek dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut :
  1. Anggrek  yang  tumbuh  baik di  dataran  tinggi  dengan  ketinggian 1.001 m dpl (dari permukaan laut) dengan suhu pada siang hari C  dan  pada  malam  hari  C.  Anggrek  yang  tumbuh  baik  di dataran tinggi adalah Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum.
  2. Anggrek yang tumbuh baik di dataran sedang dengan ketinggian 501-1.000 m dpl dengan suhu pada siang hari  C dan pada malam hari  C. Contoh anggrek ini yaitu Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, danOncidium.
  3. Anggrek yang tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian sampai 500 m dpl dengan suhu pada siang hari  C dan malam hari  C. Anggrek jenis ini antara lain Arachnis, Renanthera, dan Vanda.

3.       Sirkulasi Udara

Anggrek Phalaenopsis  amabilis memerlukan  sirkulasi  udara  yang baik, yakni udara yang berhembus lembut secara terus menerus sepanjang kehidupan  anggrek.  Sirkulasi  atau  aliran  udara  yang  terus-menerus  ini berguna  untuk  pergantian  udara  di  permukaan  daun  dan  akar.  Sirkulasi udara  yang  terlalu  kencang  dapat  menyebabkan  anggrek  mengalami dehidrasi  karena  air  di  permukaan  daun  dan  akar  mudah  terbawa hembusan  angin.  Sebaliknya  jika  udara  tidak  berhembus,  maka  proses respirasi  dan  fotosintesis  tidak  akan  berjalan  dengan  baik.  Hasil fotosintesis berupa oksigen jika tidak tertiup hembusan angin maka akan tertumpuk  di  permukaan  daun  dan  terserap  kembali  oleh  daun,  sehingga proses fotosintesis akan terganggu dan tanaman menjadi tidak sehat. Pada malam hari, saat anggrek menyerap  dan mengeluarkan  akan terjadi proses  yang  sama,  jika   yang  dikeluarkan  tidak  tertiup  oleh  angin, maka akan tertumpuk di permukaan daun dan akar, sehingga akan terserap kembali  oleh  tanaman  dan  tanaman  menjadi  tidak  sehat.  Ketidakadaan hembusan  udara  juga  dapat  membuat  anggrek  mudah  terserang  berbagai jenis penyakit  yang disebabkan oleh jamur dan  bakteri. Hembusan  angin pada  siang  hari  dapat  membantu  menurunkan  suhu  udara,  sehingga memudahkan  dalam  proses  pembuatan  cadangan  makanan  dan pembentukan  unsur  yang  dibutuhkan  untuk  pertumbuhan  agar  dapat berjalan  dengan  optimal.  Tapi  udara  yang  terlalu  kencang  juga  dapat menyebabkan kuncup bunga mudah rontok.

4.       Kelembaban Udara 

Kelembaban  udara  paling  baik  untuk  tanaman  anggrek  yakni  tidak kurang  dari  70  %.  Pada  kelembaban  udara  sekitar  50  %,  anggrek  dapat tumbuh  dengan  cukup  baik,  tetapi  tidak  sebaik  pada  kelembaban  70  %. Kelembaban  tinggi  bukan  berarti  anggrek  akan  tumbuh  dengan  baik  jika akarnya  terendam  air.  Pada  kondisi  seperti  ini  anggrek  akan  mudah terserang penyakit busuk daun dan busuk tunas. Di alam, saat terjadi hujan deras maka tanaman akan menjadi basah, tetapi dua jam kemudian kering kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa anggrek tidak menyukai keadaan becek dan banyak air. Jika pada kondisi kering, maka kebutuhan tanaman anggrek terhadap  air  akan  sulit  terpenuhi  dan  juga  rentan  pada  serangan penyakit dan dehidrasi.

5.       Fotoperioditas

Fotoperioditas  adalah  lamanya  pencahayaan  matahari  terhadap tanaman  anggrek.  Pembungaan  pada  anggrek  salah  satunya  dipengaruhi oleh  hal  ini.  Lama  atau sebentarnya  pencahayaan  terhadap  tanaman anggrek akan berpengaruh pasa sintesis hormonflorigen (hormon tumbuh yang  memacu  pembentukan  bakal  bunga).  Saat  periode  gelap  lebih  lama disbanding terang, maka sintesis hormonflorigen lebih banyak dan bakal bungaakan tumbuh lebih cepat. Indonesia termasuk daerah tropis dengan periode  gelap  dan  terang  sepanjang  tahun  yang  relatif  berimbang. Karenanya, tanaman anggrek yang cocok tumbuh di Indonesia antara lain Dendrobium,  Phalaenopsis,  dan Anggrek  asli  Indonesia  lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar. Silakan di share untuk membagi manfaat bagi banyak orang. Jika ada kritik dan saran, silakan hubungi kami melalui email.